Pjm Pronangkis

BAB  I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

1.      Pengertian PJM PRONANGKIS

Kegiatan penyusunan PJM Pronangkis merupakan kegiatan tahap kunci pelaksanaan PNPM MANDIRI PERKOTAAN dalam rangka menerapkan pendekatan pembangunan berbasis kebutuhan riil masyarakat, yang dilakukan melalui serangkaian kegiatan musyawarah atau rembug-rembug warga untuk menyusun rencana Program Penanggulangan Kemiskinan (Pronangkis) berdasar hasil Pemetaan Swadaya. Pada tahap ini setidaknya ada dua langkah utama, yakni perumusan Program Penanggulangan Kemiskinan (Pronangkis) oleh masyarakat, serta penyebarluasan kepihak-pihak terkait (Stakeholders).

Penyusunan PJM Pronangkis dalam PNPM MANDIRI PERKOTAAN dilakukan agar masyarakat lebih mampu menganalisa keadaannya sendiri, mengidentifikasi potensinya, merumuskan kebutuhan riilnya, dan menyepakati rencana-rencana kegiatan secara sistematis dan strategis untuk memperbaiki kehidupannya terutama dalam rangka penanggulangan kemiskinan yang terjadi/ada di lingkungannya. Dengan demikian, masyarakat di desa sasaran dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan PNPM MANDIRI PERKOTAAN maupun penanggulangan kemiskinan tidak sekedar didasarkan pada ‘daftar keinginan’ sekelompok atau pihak-pihak tertentu di masyarakat, melainkan benar-benar berbasis kebutuhan nyata seluruh lapisan masyarakat dengan strategi penanggulangan kemiskinan yang sistematis, jelas, dan terarah.

Pelaku-pelaku PNPM MANDIRI PERKOTAAN (Anggota BKM, Relawan, anggota Tim PS, Tim Pelaksana Desa, dan seluruh lapisan masyarakat) pada penyusunan PJM Pronangkis secara penuh dilibatkan dalam dinamika proses kegiatan perencanaan yang dilakukan, dengan senantiasa mendorong tumbuhnya interaksi, kebersamaan, keterbukaan dan solidaritas sosial antar masyarakat didesa tersebut berdasarkan prinsip dan nilai PNPM MANDIRI PERKOTAAN.

PJM dan rencana tahunan Pronangkis yang telah disusun secara partisipatif oleh masyarakat, kemudian dikomunikasikan oleh BKM ke pemerintah setempat baik di tingkat desa, kecamatan, sampai dengan kabupaten dan menyebarluaskan kepada seluruh warga setempat, untuk memperoleh dukungan baik moril maupun materiil, sekaligus membangun sinergi, kooordinasi, integrasi, dari multi pihak dan sebagai pedoman untuk pelaksanaan kegiatan dalam penanggulangan kemiskinan.

2.      Proses Penyusunan PJM Pronangkis

PJM Pronangkis BKM ”NOTO JOYO” Desa Semut.  disusun berdasarkan permasalahan, potensi, dan kebutuhan riil masyarakat dari hasil pemetaan yang telah disosialisasikan kembali ke masyarakat baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung (media koran dinding, buletin, dll.) oleh BKM di seluruh wilayah sasaran yang berbasis RT/RW. Pada tahap ini terjadi identifikasi permasalahan baik yang terkait dengan aspek ekonomi, lingkungan, sosial, SDM dan didiskusikan bersama masyarakat tingkat RT/RW tentang faktor-faktor penyebab permasalahan tersebut. Dari faktor-faktor penyebab diperoleh akar masalah, kemudian dirumuskan bersama solusi alternatif yang dituangkan menjadi rencana kegiatan. Dari rencana kegiatan disusun alokasi pembiayaan yang bersumberkan pada swadaya, APBD, dan BLM PNPM MANDIRI PERKOTAAN yang kemudian direncanakan dalam jangka waktu tiga tahun.

3.      Keterlibatan Masyarakat dalam Menyusun PJM MDG’S

Dalam penyusunan PJM MDG’S BKM bersama-sama warga masyarakat, Relawan, Anggota Tim PS, dan elemen stakeholders lainnya bersama-sama membahas, mencermati, dan berpikir tentang kondisi wilayahnya berdasarkan hasil pemetaan swadaya baik melalui diskusi kecil (FGD) di pertemuan di tingkat RT/RW maupun reaksi masyarakat sebagai umpan balik dari penempelan Koran Dinding, kemudian dikompilasikan di tingkat Desa serta didokumentasikan oleh BKM. Dengan demikian secara substantif penyusunan PJM MDG’S ini pada dasarnya dilakukan dari, oleh, dan untuk masyarakat Kelurahan dengan segala unsur yang ada. Cara penyusunan PJM MDG’S di atas, sesungguhnya pelaku utama pelaksanaan kegiatan Penanggulangan Kemiskinan  adalah masyarakat dan diawasi oleh masyarakat itu sendiri.

  1. Maksud dan Tujuan PJM PRONANGKIS
    1. Masyarakat dapat mengidentifikasi permasalahan/kelemahan, potensi/kekuatan dan menyusun usulan rencana kegiatan atau program sesuai dengan kebutuhan riilnya,
    2. Masyarakat secara bersama menentukan arah dan tujuan kegiatan penanggulangan kemiskinan di wilayahnya,
    3. Rencana program penanggulangan kemiskinan menjawab persoalan-persoalan yang ada di tengah masyarakat dan mendapat dukungan baik dari masyarakat, pemerintah maupun pihak-pihak peduli lainnya.
    4. 5.      Substansi Pesan Proses PJM dan Renta Pronangkis
      1. PNPM MANDIRI PERKOTAAN memfasilitasi bimbingan perencanaan partisipatif bagi BKM, relawan, Tim PS dan masyarakat peduli yang tergabung dalam Tim Perencanaan Partisipatif;
      2. Proses pembelajaran masyarakat yang dimotori oleh BKM untuk mampu melakukan proses penyusunan program masyarakat yang berpihak pada masyarakat miskin (pro poor) dan berorientasi pada kegiatan pembangunan yang lestari dan berkembang (sustainable development);
      3. Adanya keterlibatan  masyarakat di desa setempat dalam penyusunan PJM Pronangkis sehingga program yang disusun benar-benar diakui (legitimated), mengakar dan selaras dengan nilai-nilai dan prinsip (representative);
      4. Masyarakat dikoordinir BKM, belajar merumuskan program pembangunan lingkungan, ekonomi dan sosial secara bersama dengan mengacu pada bahan utama dari Refleksi Kemiskinan (RK) dan Pemetaan Swadaya (PS) untuk menyusun PJM dan Renta Pronangkis;
      5. Masyarakat menerapkan prinsip dan nilai PNPM MANDIRI PERKOTAAN dalam penyusunan program bersama untuk menghasilkan PJM dan Renta Pronangkis yang representatif, pro poor, legitimated dan berorientasi pada pembangunan berkelanjutan

B. Kondisi Umum Desa  ( Profil Desa )

  1. Geografi
    1. Letak dan Batas Desa

Desa Semut termasuk wilayah Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan dengan luas wilayah .1.040.500  Ha. &  dibatasi oleh:

  • Sebelah Utara             : Laut Jawa
  • Sebelah Selatan          : Desa Boyo Teluk
  • Sebelah Barat             : Desa Depok
  • Sebelah Timur                        : Desa Tratebang
  1. Iklim

Desa Semut.dengan suhu udara relatif sejuk dan sebagian besar masyarakatnya merupakan Petani Dan Nelayan.

  1. Demografi
    1. Wilayah Administrasi

Desa Semut terbagi menjadi 6 RW, 15 RT dengan rata – rata  jumlah KK per RT sebanyak 40. KK.

  1. Kriteria Kemiskinan dan ciri-ciri kemiskinan Desa Semut

Sesuai FGD yang telah dilakukan oleh Relawan dan disempurnakan oleh BKM kriteria kemiskinan di Desa Semut adalah: (sesuai dengan hasil RK)

1)      Pendapatan perkapita per bulan kurang dari Rp.150.000,00

2)      Kemampuan berobat hanya di puskesmas

3)      Makan yang bergizi kurang dari dua kali sehari

4)      Hanya mampu beli pakaian sepotong dalam satu tahun

5)      Belum punya pekerjaan tetap

6)      Belum punya MCK sendiri

7)      Kondisi atap, dinding, dan lantai rumah belum permanen

  1. Jumlah Penduduk Menurut Kriteria Kemiskinan  Desa Semut

Penduduk Desa Semut berdasarkan kriteria kemiskinan yang disusun oleh Relawan, Tim PS, dan BKM diperoleh data kemiskinan sejumlah 161 KK

Peta Potensi

  1. Peta wilayah

Desa Semut terletak di Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan dengan luas 1.040.500 Ha topografinya dataran tinggi yang dibatasi oleh:

  • Sebelah Utara             : Laut Jawa
  • Sebelah Selatan          : Desa Boyo Teluk
  • Sebelah Barat             : Desa Depok
  • Sebelah Timur                        : Desa Tratebang
  1. Peta Sebaran Kemiskinan  Desa .Semut

Ketepatan sasaran dalam penanggulangan kemiskinan sangat menentukan keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan BKM, maka peta sebaran kemiskinan perlu diketahui secara jelas berdasarkan kriteria kemiskinan yang telah dirumuskan bersama dengan warga masyarakat. Pelaksanaan pemetaan kemiskinan di Desa Semut dilakukan oleh anggota Tim Pemetaan Swadaya dan disempurnakan oleh BKM setelah sebelumnya disosialisasikan kembali ke masyarakat, sehingga diperoleh data sebaran kemiskinan versi PNPM MANDIRI PERKOTAAN. Rekapitulasi sebaran kemiskinan berdasarkan Kriteria Kemiskinan PNPM MANDIRI PERKOTAAN di Desa .Semut  sebagai berikut:

Tabel 1.  Sebaran Kemiskinan Desa Semut

No

Lokasi ( RT )

Jumlah KK Miskin Versi PNPM MANDIRI PERKOTAAN

 

PS – 2

  1. 1

RT 01 / 01

11

RT 02 / 01

21

RT 03 / 01

28

Rt 04 / 02

14

Rt 05 / 02

9

RT 06 / 03

2

RT 07 / 03

6

RT 08 / 04

4

Rt 09 / 05

5

Rt 10 / 05

13

  1. T

RT 11 / 05

15

RT 12 / 06

9

RT 13 / 06

15

RT 14 / 06

5

RT 15 / 06

6

JUMLAH

163

*) Sumber: Hasil Pemetaan Swadaya dan finalisasi BKM setelah uji publik

*) Daftar Nama Warga Miskin pada lampiran Ps- 2 dan hasil review PS-2

  1. Peta Sebaran SDM/Relawan Desa Semut

Selain pemetaan warga miskin, juga dipetakan warga yang peduli (relawan) terhadap pelaksanaan penanggulangan kemiskinan. Hal ini dilakukan karena hanya relawan yang mampu menjadi ujung tombak dalam proses penanggulangan kemiskinan. Tumpuan keberhasilan Penanggulangan Kemiskinan ada ditangan para relawan. Para relawan akan secara ikhlas bahu-membahu bersama BKM memberikan support baik berupa tenaga, pikiran, ataupun masukan yang membangun bagi pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di lingkungannya tanpa mengharapkan imbalan materi. Relawan PNPM MANDIRI PERKOTAAN yang tersebut adalah

Tabel 2. Sebaran SDM / Relawan Desa .Semut

NAMA

ALAMAT

SEX

UMUR

PEKERJAAN

PENDIDIKAN

Danuri

RT 04 / 02

L

57 Th

Swasta

SD

Sudarmi

RT 03 / 02

P

33 Th

Swasta

SD

Sriyanto

RT 07 / 03

L

45 Th

Pns

D3

Waran

RT 01 / 01

L

65 Th

Swasta

SD

Asiyah

RT 02 / 02

P

38 Th

Swasta

SD

Dasaan

RT 03 / 02

L

59 Th

Swasta

SD

Waryono

RT 05 / 02

L

36 Th

Swasta

SD

Samad

RT 08 / 04

L

56 Th

Swasta

SD

Sanip

RT 08 / 04

L

60 Th

Swasta

SMP

Casmai

RT 06 / 03

L

37 Th

Swasta

SMP

Kamsun

RT 09 / 05

L

56 Th

Swasta

SD

Nurbakin

RT 01 / 01

L

56 Th

Swasta

SMA

Sutaryo

RT 02 / 01

L

40 Th

Swasta

SMA

Rokhanah

RT 09 / 05

P

37 Th

Swasta

SD

Tarmuji

RT 04 / 02

L

35 Th

Swasta

SMP

Dimah

RT 06 /03

P

40 Th

Dagang

SD

Rasdi

RT 04 / 02

L

60 Th

Swasta

SD

Mulani

RT 10 / 05

L

55 Th

Swasta

SD

Tasripah

RT 06 /03

P

33 Th

Swasta

SMP

Sudarti

RT 11/ 06

P

40 Th

Pegawai Negeri

D2

C.            Permasalahan

  1. Masalah Penanggulangan Kemiskinan

PJM Pronangkis disusun berdasarkan isu strategis (masalah-masalah riil yang terjadi) dari hasil pemetaan swadaya, perencanaan partisipatif, hingga penyusunan draft PJM Pronangkis oleh BKM bersama-sama Relawan Masyarakat, Tim Pemetaan Swadaya, Lurah, BPD, LKMD/LPMD, PKK, stakeholders lainnya, dan masyarakat yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

  1. Aspek sarana prasarana dasar lingkungan dan permukiman (sesuaikan dengan keadaan setempat)
  • Banyaknya jalan RT/RW/Dusun yang kondisinya  rusak, sempit, dan masih berupa tanah sehingga apabila musim hujan tiba jalan licin dan tidak dapat dilalui kendaraan bermotor.
  • Masih terdapatnya wilayah yang terisolasi karena belum dibangunnya jalan yang menghubungkan dengan wilayah lain.
  • Masih banyaknya saluran drainase (pembuangan limbah RT) kondisinya rusak.
  • Masih banyaknya rumah tidak layak huni, yaitu yang kondisi fisik rumahnya terdiri dari lantai tanah dan dinding masih gedheg  atau anyaman bambu.
  • Masih ada rumah dari keluarga miskin yang tidak dilengkapi dengan jamban keluarga
  • Pada waktu musim hujan masih ada jalan yang becek dan licin.
  1. Aspek Ekonomi
  • Masih banyaknya usaha ekonomi produktif yang kesulitan mengakses modal usaha dan mitra usaha.
  • Banyak usaha produktif yang berpola tradisional, baik yang berkait dengan pola produksi, teknologi, kemitraan usaha, dan pola pemasaran. Mereka sangat memerlukan sekali pelatihan kewirausahaan/manajeman usaha dan manajemen pemasaran sehingga usahanya tumbuh berkembang dengan baik dan prospektif.
  • Kesulitan dalam hal pemasaran hasil produksi dikarenakan banyak produk sejenis yang mutunya lebih baik.
  • Kemampuan dan ketrampilan yang sangat kurang menunjang dalam hal peningkatan mutu produksi.
  • Tidak ada perhatian dengan diversifikasi usaha.
  • Banyaknya pengangguran, keluarga terlantar(jompo), dan yatim piatu yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah dan lingkungannya sehingga mereka hidup dibawah standart kelayakan.
  • Kurang terperhatikannya warga penyandang cacat dalam berbagai kegiatan.
  • Banyak warga miskin yang masih terikat dengan sistem ijon.
  • Sarana transportasi yang tidak mendukung karena minimnya angkutan yang dapat menjangkau semua wilayah desa.
  • Sikap masyarakat terhadap jenis usaha tertentu kadang hanya sebatas ikut-ikutan.

c. Aspek Sumber Daya Manusia

  • Banyak warga miskin yang tidak dapat menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi (minimal SMP) karena biaya pendidikan yang tidak terjangkau
  • Banyaknya pemuda/i kurang memiliki ketrampilan (skill) dan enterprenaurship.
  • Cara pandang masyarakat terhadap jenjang pendidikan yang masih kurang.
  • Sikap masyarakat yang mudah merasa cukup puas.
  1. 2.      Peta Permasalahan

Dalam pelaksanaan identifikasi permasalahan yang ada di masyarakat oleh Tim Pemetaan Swadaya diperoleh data tentang masalah yang berkait dengan aspek sarana prasarana dasar lingkungan permukiman, masalah perekonomian, sosial, dan sumber daya manusia. Pemetaan permasalahan ini dijadikan dasar untuk menentukan strategi kegiatan dalam penanggulangan kemiskinan di Desa Semut yaitu:

Tabel 3.  Permasalahan  Desa Semut

Aspek

Deskripsi Masalah

Lokasi

Jml

KK

Jml KK Gakin

Deskripsi dampak bagi Gakin

Deskripsi Kemanfaatan bagi Gakin

Sarana prasarana dasar Lingkungan dan perumahan

Jln. Rusak,

Semua RT/RW/Dusun

969

631

Tranportasi tidak lancar

Akan menunjang kegiatan ekonomi

Pelebaran dermaga

RT 05 / 08

240

135

Semakin banyak menampung nelayan yg merapat

Memperlancar jual beli ikan hasil tangkapan nelayan

Gorong – gorong

RT 03 / 03

RT 06 / 07

380

241

Memperlambat kerusakan jalan

Memperlancar transportasi

Pembangunan jembatan

RT 02 / 06

RT 06 /09

223

152

Sarana transportasi terputusl

Transportasi menjadi lancar

Perekonomian

Kesulitan mengakses modal usaha

Semua RT/RW/Dusun

569

331

Usaha sulit berkembang

Diharapkan bisa mengembangkan usaha

Membutuhkan pelatihan kewirausahaan/manajeman usaha

Semua RT/RW/Dusun

469

180

Kualitas produksi kurang

Bisa bersaing di pasaran

Kesulitan pemasaran

Semua RT/RW/Dusun

369

280

Stok produksi menumpuk

Dapat memperluas akses pasar

Kesulitan Bahan Baku

Semua RT/RW/Dusun

469

280

Biaya produksi mahal

Dengan bahan baku murah dapat menekan biaya produksi

Sosial

Banyaknya Jompo/Lansia yang terlantar

Semua RT/RW/Dusun

169

97

Banyak lansia yang tidak diperhatikan

Umur kematian meningkat, kesehatan lansia meningkat

Banyaknya penganguran

Semua RT/RW/Dusun

619

280

Masyarakat tdk dapat mencukupi kebutuhan hidup minmal

Dapat mencukupi hidup minimal

 

*) Sumber: Hasil Pemetaan Swadaya; Format PS-4a

  1. 3.      Peta Potensi Masyarakat

Pelaksanaan penanggulangan kemiskinan akan optimal apabila didukung oleh potensi yang dimiliki oleh wilayah itu sendiri, baik yang berkait dengan potensi sumber daya alamnya maupun masyarakat/manusianya. Sehingga dapat diukur tingkat kemampuan masyarakat dalam mengatasi masalahnya dengan strategi yang sistematis, jelas, dan terarah tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukannya. Peta potensi tersebut adalah:

Tabel 4. Potensi Masyarakat Desa  Semut

Aspek

Potensi

Lokasi

Sarana prasarana dasar Lingkungan dan perumahan

Ketersediaan material (batu, pasir)

Adanya iuran pembangunan

Tenaga kerja lokal

Gotong royong

Semua RT/RW

Perekonomian

Banyak kelompok ekonomi produktif skala Rumah Tangga berbasis teknologi tradisional

simpan pinjam/arisan

Banyak Koperasi Simpan Pinjam

Banyak Kelompok Tani

Semua RT/RW

Akses pasar desa dekat

Motivasi untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang lebih tinggi,

Jarak Sekolah Dekat

Tersedia jenjang sekolah SD, SMP

Adanya Zakat

Semua RT/RW

Sosial

Sumber Daya Manusia

Kesediaan pemerintah desa untuk memfasilitasi tempat

BPD siap untuk menggerakkan Karang Taruna

Semua RT/RW

*) Sumber: Hasil Pemetaan Swadaya; Format PS-4a

 

 

 

 

D.             Visi, Misi Dan Tujuan Pronangkis

 

  1. Visi :

Terwujudnya kesadaran, Kepedulian, dan kebersamaan seluruh lapisan masyarakat Desa Tanjungsari demi tercapainya masyarakat yang sehat, berpendidikan, mandiri, sejahtera, dan bersatu.

  1. 2.      Misi :
    1. Membangun kesadaran serta kepedulian masyrakat tentang masalah-masalah kemiskinan dengan cara pendekatan dan diskusi kelompok terpadu.
    2. Meningkatkan pendapatan, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat miskin melalui pinjaman penambahan modal, pelatihan ketrampilan, membuka peluang usaha, mengakses pasar, memberikan santunan-santunan sosial dan lain-lain.
    3. Menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan ekonomi, social, dan budaya.

3. Tujuan Pronangkis (Goals):

  1. Tersedianya tambahan modal kerja bagi warga miskin yang membutuhkan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  2. Terbangunnya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap masalah-masalah yang menimpa orang lain.
  3. Meringankan beban hidup masyarakat miskin terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

BAB II

RUMUSAN STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN SASARAN KEGIATAN

S T R A T E G I

  1. 2.                                                                                                                                                                                                                                                     
  • Melakukan sosialisasi secara menerus kepada masyarakat tentang perlunya PJM Pronangkis dan Rencana Kegiatan Tahunan untuk menentukan arah dan tujuan kegiatan penanggulangan kemiskinan di suatu wilayah,
  • BKM bersama dengan relawan, tokoh masyarakat dan aparat pemerintah desa/ desa terlibat aktif sebagai Tim Inti PP tingkat desa/ desa.
  • Tim Inti PP tingkat desa/ desa agar memanfaatkan hasil PS yang telah direview dan sumber-sumber informasi lain sebagai bahan bagi penyusunan konsep atau draft PJM Pronangkis dan Rencana Kegiatan Tahunan;
  • Tim PP penyusunan PJM Pronangkis secara demokratis, partisipatif, transparan, akuntabel
  • Menggali sumberdaya/ potensi lokal, sebagai unsur utama keswadayaan/ partisipasi masyarakat dan melakukan konsultasi/ koordinasi dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli untuk memperoleh dukungan.

BAB III

ANALISIS PERMASALAHAN

A. Analisis Masalah, Kebutuhan Dan Potensi Sumber Daya

2.      Lingkungan

a.      Perbaikan saluran

Sebagaimana kondisi umum di desa bahwa persoalan saluran adalah persoalan yang sangat vital di desa. Karena persoalan saluran akan menimbulkan banyak efek yang cukup komplek. Kondisi saluran rusak sehingga macet aliran airnya, berakibat banjir dan menyebabkan lingkungan kumuh dan terganggunya kebersihan dan kesehatan lingkungan. Sementara kondisi saluran yang rusak akan memperberat beban ekonomi warga miskin dimana biaya kesehatan yang naik seiring terganggunya kebersihan dan kesehatan lingkungan, sarana berjualan yang cepat rusak karena rusaknya lingkungan akibat genangan dan banyak masalah-masalah lain yang akhirnya saling berkait dan makin memiskinkan warga. Kondisinya menjadi sangat dilematis ketika warga miskin yang ingin persoalan segera tertangani kondisi ekonominya untuk menyediakan dana perbaikan secara swadaya sangat tidak memadai. Namun agaknya perbaikan harus segera dilakukan untuk menanggulangi masalah yang lebih besar dan kompleks.

b.      Perbaikan Jalan

Sebagaimana kondisi umum dikota/Desa bahwa persoalan prasarana jalan adalah persoalan yang sangat vital di Desa Semut. Karena persoalan jalan akan menimbulkan banyak efek yang cukup kompleks.

Jalan yang rusak akan menghambat aktivitas ekonomi dan mobilitas warga, bagi PKL yang melaluinya akan mempercepat kerusakan sarana berjualan seperti gerobak, becak, motor. Warga kesulitan melewatinya, pada gilirannnya kedua persoalan tersebut berakibat makin memiskinkan warga karena lambatnya mobilitas maupun biaya tambahan yang harus keluar.

 

  1. 3.      Ekonomi

a.  Pinjaman Tambahan Modal Usaha.

Kecamatan Wonokerto umumnya dan Desa Semut khususnya adalah wilayah yang sangat sarat dengan kegiatan usaha mebeler perkayuan dimana terletak pula pasar, permukiman padat penduduk, yang merupakan konsumen potensial dan usaha-usaha kecil yang ada di Desa . Sebagian dari pelaku usaha adalah dari kalangan masyarakat miskin yang mempunyai modal sangat kecil yang menjadikan usaha mereka sulit berkembang.

Permasalahan usaha kecil kurang berkembang karena modal yang sangat terbatas ini terjadi di seluruh Wilayah Desa Semut. Berawal dari kondisi dari usaha-usaha kecil mikro seringkali tidak berkembang karena dengan kecilnya usaha pendapatan juga kecil bahkan kurang mencukupi untuk hidup sehari-hari, ini berakibat tidak adanya pemupukan modal usaha untuk mengembangkan usaha bahkan banyak terjadi beberapa dari mereka terjerat rentenir karena kebutuhan dana mendadak sementara akses ke lembaga-lembaga keuangan sangat sulit didapat akibat kecilnya usaha dan aset yang dimiliki apalagi sebagian besar usaha kecil dalah usaha tradisional yang tidak dilengkapi syarat-syarat formal usaha. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan terus menerus agar menanggulangi kemiskinan yang makin parah dengan memotong mata rantai penyebab kemiskinan itu, yaitu pada penambahan modal usaha bagi usaha kecil mikro.

b. Pelatihan

Masalah yang menjadi penyebab kemiskinan sering terjadi karena kurangnya daya saing sumber daya manusia, dimana keahlian yang dimiliki baik oleh penganggur maupun tenaga kerja tidak sesuai dengan tuntutan industri/usaha. Sebagai solusi konkrit maka harus ada peningkatan mutu sumber daya manusia melalui pelatihan ketrampilan kerja yang sesuai permintaan pasar industri maupun usaha

B. Perumusan Prioritas Masalah

 

Tabel Kriteria dan pembobotan prioritas

(Jumlah Penduduk  9454, jumlah KK  4422, jumlah KK Miskin  397 KK)

 

N I L A I

5

4

3

2

1

 

  A. PENERIMA MANFAAT                                               (KK)

 

 

 

 

 

 

   – Dana Bergulir / pelatihan

> 400 kk

> 300-400 kk

> 200-300 kk

> 100-200 kk

<100 kk

   – Pembangunan prasarana

> 400 kk

> 300-400 kk

> 200-300 kk

> 100-200 kk

<100 kk

B. KEMENDESAKAN
C. CAKUPAN BIAYA BLM
   – Per Rp. 10 Juta dana bergulir

> 40 kk

> 30-40 kk

> 20-30 kk

> 10-20 kk

> 10 kk

   – Per Rp. 1 Juta pemb. Prasarana

> 60 kk

> 120-160 kk

> 80-120 kk

> 40-80 kk

> 40 kk

D. Terkait dengan program lain

>3 program

3 program

2 program

1 program

tidak ada

E. Dana Swadaya

> 75 %

> 50 – 75%

> 25 – 50%

<25%

tidak ada

F. SDM Pelaksanaan

X

Perencana & pelaksananya masyarakat

Pelaksananya dari luar, perencananya masyarakat luar

Perencananya masyarakat, pelaksanananya dari luar

Perencana dan pelaksananya dari luar.

C.            Perumusan Alternatif Kegiatan

Berdasarkan perumusan prioritas masalah, maka rumusan alternatif strategi kegiatan Penanggulangan Kemiskinan di Desa Semut adalah sbb :

Tabel 5.  Perumusan Alternatif Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan di Desa Semut

No

Aspek

Rencana Kegiatan

Skala prioritas

Keterangan

 

1.

Perbaikan sarana prasarana dasar Lingkungan dan perumahan

Perbaikan/pembangunan/perkerasan  jalan

4

Kelancaran transportasi
Membangun sarana dan prasarana pendidikan

3

Untuk meningkatkan akses pendidikan
Membangun saluran air/drainase

5

Penuntasan air hujan
Rehab Rumah GAKIN

3

Mengurangi beban keluarga miskin
Membangun talud/bangket

4

Mencegah longsor
Membuat MCK

3

Untuk pemeliharaan kesehatan masyarakat

2.

Pemberdayaan Perekonomian Penyediaan modal bergulir

4

Penguatan modal
Membangun kemitraan

3

Membuat peluang
Pelatihan Kewirausahaan

2

Meningkatkan kualitas
Pengenalan teknologi tepat guna

4

Modernisasi
Meningkatkan peluang pasar

5

Meningkatkan penjualan
Pengadaan bahan baku

6

Produksi lancar
 .3 Pemberdayaan Sosial Santunan kepada lansia terlantar

4

Meringankan beban lansia
Meningkatkan kepedulian pada penyandang cacat

4

Adanya kepercayaan bagi penyandang cacat
Memberikan pelatihan kepada para pengangguran dan usia produktif

3

Meningkatkan produktifitas
Pembinaan dan penyadaran masyarakat

4

Membangun partisipasi

4.

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Beasiswa

3

Meringankan beban biaya pendidikan
Pelatihan ketrampilan dan manajemen

3

Meningkatkan kualitas
Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan, lingkungan, dll.

4

Penyadaran masyarakat

BAB IV

RENCANA PROGRAM

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

A. Program Jangka Menengah (3 Tahun)

Berdasarkan hasil pembahasan usulan-usulan yang telah dibahas masyarakat dan seluruh RT/RW dalaam rembug warga dengan mempertimbangkan daftar prioritas masalah, potensi dan kebutuhan yang telah disusun serta usulan tata ruang wilayah desa, maka Rencana Program Jangka Menengah (3 tahun) periode tahun 2007 s/d tahun 2009 dalam Penanggulangan Kemiskinan (Pronangkis) sebagai berikut :

 

  1. 1.      Permasalahan  (berdasarkan hasil Pemetaan Swadaya) :
    1. Tingginya angka kemiskinan yang disebabkan oleh :
      1. Kurangnya modal usaha
      2. Kurangnya ketrampilan untuk berusaha
      3. Kurangnya akses untuk medapatkan modal usaha
      4. Kurangnya sarana dan prasarana desa yang mendukung peningkatan kegiatan ekonomi, sosial dan  budaya
      5. Banyaknya permasalahan-permasalahan social seperti : pengangguran, LANSIA ,Penderita cacat,dan lain-lain.
  2. 2.      Tujuan Pembangunan (periode 3 tahun)

Visi : Terwujudnya kesadaran, Kepedulian, dan kebersamaan seluruh lapisan masyarakat Desa Semut demi tercapainya masyarakat yang sehat, berpendidikan, mandiri, sejahtera, dan bersatu.

Misi :

  1. Membangun kesadaran serta kepedulian masyrakat tentang masalah-masalah kemiskinan dengan cara pendekatan dan diskusi kelompok terpadu.
  2. Meningkatkan pendapatan, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat miskin melalui pinjaman penambahan modal, pelatihan ketrampilan, membuka peluang usaha, mengakses pasar, memberikan santunan-santunan sosial dan lain-lain.
  3. Menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan ekonomi, social, dan budaya.

Tujuan Pronangkis (Goals):

a.   Tersedianya tambahan modal kerja bagi warga miskin yang membutuhkan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

b.   Terbangunnya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap masalah-masalah yang menimpa orang lain.

c. Meringankan beban hidup masyarakat miskin terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

B. RENCANA KEGIATAN PJM PRONANGKIS

 

            Berdasarkan hasil pembahasan usulan-usulan dari masyarakatt tingkat RT  yang telah dibahas dalm musyawarah warga masyarakat, BKM, PEMDES, dan lembaga desa lainya. Maka BKM :NOTO JOYO telah menyusun rencana kegiatan PJM tahun 2007 – 2009 sebagai berikut :

BAB V

PENUTUP

  1. A.            Kesimpulan
    1. PJM Pronangkis Tiga Tahunan dan Rencana Tahunan Penggulangan Kemiskinan BKM .”NOTO JOYO” Desa Semut, Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan, telah disusun melalui perencanaan partisipatif yang komprehensif dengan melibatkan unsur masyarakat yang dimulai dari tingkat RT/RW/Dusun sampai pada tingkat desa. Unsur-unsur yang terlibat dalam penyusunan perencanaan ini meliputi BKM, BPD, LKMD/LPMD,  TPS, Relawan, Lurah/Perangkat desa, PKK, Camat/PJOK, dan warga masyarakat umumnya serta utamanya warga miskin.
    2. Penyusunan PJM Pronangkis dan Rencana Tahunan didasarkan pada kebutuhan masyarakat sebagai jawaban atas upaya apa yang harus dilakukan untuk menangani permasalahan yang mereka hadapi.
    3. PJM ini bertujuan agar masyarakat belajar merumuskan dan memutuskan bersama langkah-langkah pembangunan yang perlu dilakukan untuk membangun komunitas mereka, dan khususnya menanggulangi kemiskinan yang dialami oleh sebagian warganya.
    4. B.            Saran
      1. PJM dan  Rencana Tahunan Pronangkis disusun sebagai pedoman bagi BKM dalam mengambil kebijakan dan keputusan yang benar-benar berpihak pada warga miskin (pro-poor).
      2. PJM dan  Rencana Tahunan Pronangkis ini sebagai alat kontrol dalam menentukan kegiatan yang akan didanai PNPM MANDIRI PERKOTAAN baik kegiatan fisik, pemberdayaan ekonomi masyarakat, pemberdayaan sosial, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Semut,Desember 2008

        BKM”NOTO JOYO”                           PETINGGI SEMUT

 

 

 

 

   (TARYUDI)                                   (   SUNOTO  )                            

 

LAMPIRAN-LAMPIRAN

  1. Daftar KK Miskin Hasil Ps (Ps-2)
  2. Daftar Prioritas Kebutuhan Hasil PS 4a
  3. Peta Kemiskinan Desa/Desa
  4. Daftar Kegiatan PJM (3 Tahun) Dan Renta Pronangkis

SUSUNAN PENGURUS BKM “NOTO JOYO”

DESA SEMUT KEC. WONOKERTO KAB.PEKALONGAN

Sekretariat : Jl.Raya Semut No.187 Telp.081548193518 Kode Pos 51153

Kordinator       : Taryudi

Anggota           : Slamet.Surono

Waryono

Tarmuji.Tk

Asiyah

Tarmuji.A

Sutaryo

Winarso

Lisgiyawati

Rundiyah

Daryamah

Gunari

Murniwati

Sekretariat                   : Eko Al Mustaqim

Tinggalkan komentar